Resensi
film “ V For Vendetta “
“ V
For Fendetta “ adalah sebuah film tentang revolusi yang diangkat dari novel
karya Alan Moore dan David Lloyd. Film ini sendiri mengangkat tema tentang
revolusi di Inggris, dan berlatar di masa depan dimana dunia telah mengalami perang
besar dan inggris berhasil bertahan dari kehancuran. Dimana terdapat politikus ambisius yang mengambil kesampatan
pasca perang untuk mengubah segala sistem di inggris dan berhasil membuat suatu
rezim yang bersifat totaliter.
Hal
ini bermula pasca perang dan memaksa untuk terjadinya kelaparan, wabah
penyakit, dan kekacauan sehingga membenarkan politikus untuk menerapkan sistem
yang fasisfik. Dimana semua hal di atur oleh Negara, tidak ada kebebasan
berpendapat, penyetaraan hukum, bahkan beragama. Selain satu agama yang di
izikan oleh pemerintah, maka mereka akan di buikan.
Dalam
keteraturan otoriter yang diciptakan pemerintah muncullah seorang pemberontak
yang menamakan dirinya “V”.” V “ adalah karakter utama dalam film ini, yang
merupakan salah satu dari korban rezim otoriter pemerintah yang selamat. Iya berasal
dari sebuah penjara yang merupakan pengasingan bagi para masyarakt yang tidak
patuh dan dijadikan kelinci percobaan dari rencana pemerintah untuk menciptakan
senjata biologis terhebat di dunia. ” V ” selalu menggunakan kostum ala “Guy
Fawks” dalam setiap aksinya. Dia bertujuan untuk meruntuhka pemerintahan korup
yang saat ini memimpin Inggris. Dimana dia telah mengantongi beberapa nama
pemerintah korup, dan menyelesaikan tugasnya satu persatu.
Berawal
dari tanggal 5 november ketika “V” memberikan teror untuk meledakan gedung
parlemen Inggris. Namun pemerintah mengaburkan berita tersebut melalui berita
bohong di televisi nasional. Namun “V” pun membajak gedung televisi nasional dengan
membawa bahan peledak di dalam jubahnya dan menegaskan bahwa dia benar benar
akan menghancurkan gedung parlemen. Dan di gedung televisi nasional itulah “V”
bertemu dengan evey yang kemudian ia daulat sebagai penerusnya kelak.
Teror
pun menyebar luas ke seantero Inggris, dan satu persatu pemerintah korup tutup
usia dengan mawar persembahan “V” yang menghantarnya. Dan masyarakat pun
mengetahui hal tersebut, mereka panik, dan menjadi anarki. Anarki adalah cara “V”
untuk meruntuhkan pemerintahan fasistik rezim pemerintah.
Dan semua berlanjut
hingga “V” berhasil mengeluarkan jati diri masyarakat. Masyarakat pun berani
menentang pemerintahan yang fasistik dengan cara cara yang anarki. Dan pada
akhirnya masyarakat menyadari dan mendukung
rencana “V” . Di tanggal 5 november seluruh masyarakat menuju gedung parlemen
Inggris dengan menggunaka kostum Guy Fawks untuk menyaksikan aksi terakhir “V”.
Pendapat saya mengenai film ini:
Menurut
saya ini merupakan sebuah karya yang sangat luar biasa. Dengan tema yang sangat
luar biasa, dan cerita yang sangat luar biasa. Dimana terjadi satu pemikiran
yang dimiliki oleh sang tokoh utama, menjadi pemikiran suatu negara dan
menghancurkan rezim fasistik yang sedang berkuasa. Dimana terdapat kreatifitas
dan cara dalam melakukan hal tersebut yang seharusnya dapat menginspirasi kita
dalam hal apapun. Meskipun secara fisual film ini tidak menggunakan hal hal
yang terlalu rumit, namun film ini secara keseluruhan sangat menarik dan harus
anda saksikan.
Keterangan
film:
Judul : V For Vendetta
Sutradara :
James
McTeigue
Distributor :
Warner Bros
Tayang Perdana :
Maret 2006
Latar Tempat : Inggris
Latar Waktu : Masa Depan
Pemeran :
Pemeran
|
Berperan sebagai
|
Evey Hammond
|
|
V
|
|
Eric Finch
|
|
Chancellor Sutler
|
|
Gordon Dietrich
|
|
Dr. Delia Surridge
|
|
Bishop Lilliman
|
|
Creedy
|
|
Dominic
|
|
Valerie
|
|
Lewis Prothero
|
|
Dascomb
|
|